Kebanyakan blog yang saya baca mengenai Togean seringkali terpusat di seputar Wakai dan Kadidiri, hanya sebagian yang bercerita tentang Poya Lisa. Demikian pula dengan kami sewaktu merencanakan itinerary Togean. Kalau bukan karena terbentur jadwal jalan kapal, mungkin kami juga akan melewatkan Poya Lisa. Sebenarnya apa itu Poya Lisa? Poya Lisa adalah satu resort (selanjutnya saya akan menyebut penginapan) yang berada di pulau kecil di Taman Nasional Togean, berada paling dekat dengan Perkampungan Bomba. Nama Poya Lisa sendiri menurut cerita berasal dari nama awal pulau ini yaitu Pulau Poya, dan Lisa berasal dari nama tamu Jerman yang berada di sana selama sebulan, dan meminta Pak Ismail, pemilik penginapan untuk mengabadikan namanya. Jadilah Poya Lisa. Kalau saya datang lebih dulu, dan menginap sebulan, namanya mungkin Poya Firman… bisa, bisa gila haha.
Kami tiba di Ampana Jum’at jelang subuh, setelah melewatkan 10 jam di travel dari kota Palu. Dan berdasarkan waktu jalan kapal regular, hari Jum’at hanya ada kapal menuju Bomba, tidak ada jurusan lain. Untuk menuju Bomba, kapal reguler tidak berangkat dari pelabuhan utama di Ampana, melainkan dari Pelabuhan Bomba yang berjarak sekitar 15-30 menit menggunakan dokar dari kota Ampana. Oh iya, kalau berada di Ampana, bisa juga menghubungi Mbak Wati, 081331662374 untuk tanya-tanya seputar Ampana, booking kapal Bomba atau pun sekedar sarapan Nasi Goreng Sweety di rumahnya. Dan kalau sedang menunggu kapal di Pelabuhan Bomba, di dekat situ ada ibu penjual nasi kuning lengkap dengan bihun ikan yang enak banget. Warungnya tidak kelihatan, tapi bisa tanya ke orang sekitar.
Kapal dari Ampana yang dijadwalkan berangkat pukul 9 pagi, ternyata baru berangkat sekitar pukul 10.00, dikarenakan banyak muatan semen dan bahan banggunan yang diangkut pagi itu. Perjalanan dari Ampana ke Bomba sekitar 3 jam, dengan suasana arus dan ombak yang sangat tenang. Kami pun bisa tidur dengan nyaman, walau harus bertahan dengan suara mesin kapal yang super stereo, hehe. Harga per orang adalah 35rb rupiah. Kapal kami pun merapat di Poya Lisa, di sana kami ditempatkan di kamar pinggir tebing dengan view sunset yang luar biasa. Poya Lisa berada di pulau karang dengan pemandangan laut biru yang luas, tetapi bening di sekitar tebing, sehingga dari kamar bisa dengan mudah mengamati ikan-ikan. Di tambah lagi pasir putih yang mengapit penginapan ini, cocok untuk santai menunggu matahari terbit atau hanya sekedar berenang-renang di pantai. Pada musim kunjungan tinggi, sebelum menuju Poya Lisa ada baiknya untuk melakukan booking terlebih dahulu lewat Pak Edy, 082349951833. Pak Edy sendiri berada di Ampana, karena di Poya Lisa tidak ada sinyal telepon sama sekali. Karena waktu ketibaan kami masih agak siang, dan Poya Lisa menawarkan trip snorkeling gratis untuk tamunya, maka kami ambil kesempatan tersebut untuk mengisi waktu. Ada beberapa spot yang ditawarkan gratis oleh Poya Lisa, tapi pesan kami cuma satu, “ke yang paling bagus saja”. Ga mau repot karena pengetahuan kami masih sangat sedikit tentang Togean.
Ketika menginap di Poya Lisa dan penginapan lain di Togean, biaya menginap dihitung per orang, dan sudah termasuk makan dan minum. Untuk minum, kita bebas untuk isi ulang air mineral, dan buat kopi dan teh sepuasnya. Nah salah satu kelebihan Poya Lisa adalah, mereka satu-satunya penginapan di Togean yang menyediakan krim kental manis untuk teman membuat kopi. Dan jelang makan malam, piring-piring sudah diatur sedemikian rupa berdasarkan jumlah grup masing-masing tamu. Dikarenakan Togean adalah kepulauan, pastinya tidak boleh bosan dengan yang namanya ikan, karena tiap hari pasti ketemu ikan, dan ikan sini rata-rata segar, rasa dagingnya manis dan gurih sekali.
Hari kedua, kami sudah bersiap untuk keliling snorkeling beberapa spot di seputaran Poya Lisa, salah satu yang terkenal adalah Pulau Taupan. Spot snorkeling Pulau Taupan menurut saya adalah salah satu yang terbaik dari keseluruhan tempat snorkeling di Taman Nasional Togean. Masih banyak karang laut dan koral yang sehat dan ikan-ikan berseliweran. Ketika sudah puas snorkeling, kita bisa bersandar sebentar (atau lama) di pulau Taupan dengan pasir putihnya. Dari Taupan, kami menuju salah satu Kampung Bajo , yang bernama Dusun Taupan. Di sini, kami berkeliling sekitar 30 menit, sekedar melihat suasana kampung dan bermain, berfoto bersama anak-anak Bajo yang selalu senang bermain air. Sore hari, kami berkunjung ke Kampung Bomba, hanya sekitar 15 menit dari Poya Lisa menuju Bomba. Kampung kecil ini lumayan ramai, dan untuk berkeliling bisa dengan jalan kaki. Ada beberapa warung makanan dan minuman ringan di sini, tapi gak ada tukang bakso ya, hehe.
Hari terakhir di Poya Lisa, kami menyempatkan diri untuk bermain di dermaga Poya Lisa. Sangat menyenangkan untuk bermain di sini, selain lautnya yang sangat bening, posisi dermaga sangat fotojenik untuk sekedar foto lompat. Jangan lupa untuk tetap berhati-hati melompat di sini, karena di bawah ada rumah Nemo dengan anemon ungu, hehe. Kelar berlompatan di dermaga, kami berenang berkeliling pulau Poya Lisa. Pulau Poya Lisa sebenarnya tidak tidak terlalu besar, tetapi ketika mencoba berenang berkeliling, baru terasa kalau pulau ini lumayan besar. Di sekitar pulau, kita bisa melihat terumbu karang, dan beberapa anemon.
Tidak terasa, kami harus segera meninggalkan Poya Lisa. Kapal carter kami menuju pemberhentian selanjutnya yaitu Fadhila Cottage sudah siap berangkat. Pastinya, 3 hari 2 malam di sini sangat lah berkesan. Penginapan dikelola dengan sangat baik, dengan tetap bisa mempertahankan harga yang paling murah dibanding beberapa penginapan lain di sekitar Bomba. Keramahan pengelola penginapan yaitu Bapak Ismail dan beberapa pekerjanya sangat berkesan. Antar tamu juga bisa saling berbincang dengan nyaman di restoran pinggir laut.
Beberapa TIPS untuk berkunjung ke Poya Lisa:
1. Jadwal kapal yang reguler merapat di Bomba hanya ada pada hari Jum’at pukul 09.00 dan kembali ke Ampana keesokan harinya juga pukul 09.00. Sebenarnya setiap hari ada kapal dari Ampana menuju Wakai yang bisa dipakai untuk melewati Bomba, tetapi alangkah baiknya ditanyakan lebih dulu karena rutenya yang berbeda.
2. Contact person:
- Kapal Bomba dan seputar Ampana: Mbak Wati, 081331662374
- Penginapan Poya Lisa: Pak Edy, 082349951833
- Website Poya Lisa: http://www.poyalisa-bomba.com
3. Tiper Kamar. Saya sih menyarankan untuk langsung ambil tipe kamar di tebing atas dengan harga 185.000/orang/malam. Dikarenakan viewnya yang langsung menghadap laut lepas. Tipe kamar lainnya yaitu 165.000/orang/malam yang menghadap pantai dan mempunyai kamar mandi dalam, dan yang terakhir 135.000/orang/malam dengan posisi yang agak menjorok ke darat dan kamar mandi luar.
4. Biaya-biaya lainnya
- Harga tiket dari Ampana ke Bomba: 35.000 per orang.
- Sewa kapal untuk half day snorkeling: 300.000 per kapal.
- Untuk keluar Poya Lisa bisa menggunaka kapal reguler, atau sewa kapal cepat dari Poya Lisa menuju pulau Katupat: 000. Untuk tujuan Wakai, Kadidiri atau Ampana bisa tanyakan langsung di Poya Lisa. Diusahakan sharing kapal dengan pengunjung lainnya.
5. Lainnya:
- Tidak ada sinyal telepon selular di Poya Lisa, untuk komunikasi harus ke Kampung Bomba dulu, dan naik ojek menuju bukit Sinyal.
- ATM terakhir ada di Ampana, jadi persiapkan lah uang tunai secukupnya.
- Untuk yang mau menyelam atau diving, di seberang Poya Lisa sekitar 5 menit berperahu ada operator diving.
- Diusahakan untuk membawa peralatan snorkeling sendiri. Dikarenakan keterbatasan peralatan di Poya Lisa.
- Bawa lotion anti nyamuk. Walau di tiap kamar sudah ada kelambu.